Nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam bersabda:
تخلقوا بأخلاق الله
Salah satu akhlak Allah adalah mulia (majdu). Sehingga salah satu nama Allah yang indah adalah al-Majid, yang berarti Dzat Yang Luas Kemuliaan-Nya, serta sempurna dalam Dzat maupun Sifat-Nya.
Orang yang melihat kemuliaan allah, maka akan menghasilkan akhlak berupa memuliakan sesama makhluk. Cara manusia agar bisa berbudi pekerti seperti ‘budi pekerti’ Allah adalah dengan senantiasa melihat, memikirkan dan menghadapkan diri kepada akhlak yang akan ditiru.
Apabila berangan-angan terhadap luasnya rahmat Allah, maka akan membuahkan harapan akan rahmat itu. Apabila berangan-angan terhadap kerasnya siksaan, maka akan membuahkan rasa takut. Apabila melihat sifat mulia Allah, maka akan membuahkan hasil berupa memuliakan dan mengagungkan sesama makhluk. Apabila melihat kepada sifat keindahan Allah, maka akan membuahkan adanya kecintaan yang timbul dari kecantikan dan keindahan itu.
Apabila melihat terhadap sifat Esa-Nya dalam pekerjaan, maka akan menghasilkan kepasrahan kepada Allah yang mempunyai sifat derma dan pemberi anugrah. Apabila melihat semua sifat-sifat Allah, maka akan menghasilkan hasil berupa hilangnya semua makhluk dari hatinya, karena penuhnya hati dengan cahaya dan keagungan Allah.
Bagaimana tidak? Jikalau perempuan-perempuan cantik pada masa Nabi Yusuf menjadi lupa terhadap dirinya saat melihat ketampanan Yusuf, sehingga tidak merasa sakit saat tangannya tergores pisau, maka bagaimana persangkaanmu saat seseorang melihat keindahan jamaliyyah Allah? Tentu saja akan lebih lupa kepada semua makhluk, bahkan kepada dirinya sendiri! [Zq]
*Artikel ini merupakan kutipan pengajian kitab Syajaratul Ma’arif wal Ahwal bersama KH Maimun Zubair di Musholla al-Anwar, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Selasa Pon 2 Romadlon 1437H/ 6 Juni 2016M ba'da Dluhur. Ditulis oleh Kanthongumur, disunting oleh Santrijagad.
No comments:
Post a Comment