Nasehat Kepemimpinan - Santrijagad

Nasehat Kepemimpinan

Bagikan Artikel Ini
Seorang ulama yang bernama Muqotil bin Sulaiman diundang untuk menghadiri pelantikan seorang penguasa bernama Al-Manshur menjadi Kholifah. Pada saat hari H, Al-Manshur meminta nasehat kepada Syeh Muqotil. Syeh Muqotil berkata: "Aku akan memberikan nasehat. Dengan yang aku lihat sendiri atau dengan yang aku dengar?"

Al-Manshur menjawabnya: "Dengan yang engkau lihat dan saksikan sendiri." Syeh Muqotil pun berceramah:

"Wahai pemimpin orang-orang yang beriman!!!"

"Kholifah Umar bin Abdul Aziz mempunyai sebelas putra dan pada saat Beliau meninggal dunia, hanya mempunyai harta delapan belas dinar, untuk keperluan mengkafani janazahnya menghabiskan lima dinar, dan keperluan penguburan menghabiskan empat dinar dan sisanya dibagikan kepada ahli waris"

"Kholifah Hisyam bin Abdul Aziz mempunyai sebelas putra dan pada saat Beliau meninggalsetiap putranya mendapatkan bagian warisan harta sebesar satu juta dinar."

"Wahai Pemimpin orang-orang beriman !!!

"Suatu hari aku melihat salah satu putra Kholifah Umar bin Abdul Aziz bersedekah seratus ekor kuda untuk berjihad di jalan ALLOH. Dan Aku melihat salah satu putra Kholifah Hisyam bin Abdul Aziz meminta-minta di pasar. Ketika menjelang wafat, Kholifah Umar bin Abdul Aziz ditanya oleh seseorang: Apa yang kau tinggalkan sebagai warisan untuk putra-putramu?"

"Kholifah Umar berkata: Aku wariskan untuk mereka Taqwa kepada ALLOH. Apabila mereka menjadi orang sholeh, Maka ALLOH akan mengasihi orang-orang sholeh. Namun apabila mereka tidak demikian, Maka aku tidaklah meninggalkan harta yang membantu mereka untuk berbuat maksiat"

"Banyak sekali orang yang bersusah payah dan mengusahakan sesuatu yang memberatkan dirinya untuk masa depan anak-anaknya agar kelihatan mapan secara ekonomi sepeninggal dirinya. Mereka berprasangka bahwa harta yang diwariskan dan dimiliki anak-anak sepeninggal mereka adalah sesuatu yang bisa mensejahterakan."

Akan tetapi lupa mewariskan perkara besar yang menyelamatkan dan mengamankan, yaitu Taqwa.
ALLOH berfirman:

وليخش الذين لو تركوا من خلفهم ذرية ضعافا خافوا عليهم

Dan hendaklah takut kepada ALLOH orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.

Apa resep agar kekhawatiran akan hal itu hilang? ALLOH memberikan resep jitu untuk itu:

فليتقوا الله وليقولوا قولا سديدا

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada ALLOH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.


Kanthongumur
Sarang, Jum'at pahing
11 Dzul Hijjah 1436 H/ 25 September 2015 M.

No comments:

Post a Comment