Suatu malam, ibu Abu Yazid
al-Busthomi ra meminta air kepada Beliau.
Ternyata tempat penyimpanan air mereka tidak ada isinya. Beliau pun
segera pergi ke sungai mencari air. Sesampainya di rumah, ternyata sang ibu telah
tertidur lelap. Malam itu udara sangat dingin. Abu Yazid memeluk erat-erat
kendi (wadah air) yang beliau pegang. Ketika sang ibu terjaga, ia meminum air
dalam kendi tersebut dan mendoakan Abu Yazid dengan doa keberkahan. Kendi itu
telah membuat tangan beliau kaku. Pada saat itulah sang ibu bertanya, “Mengapa
engkau tetap memegang kendi itu?”
“Aku khawatir tertidur saat ibu
terjaga,” jawab beliau.
“Biarkan pintu kamarku setengah
terbuka,” ucap sang ibu.
Sepanjang malam Abu Yazid
berjaga-jaga agar pintu itu tetap dalam keadaan setengah terbuka, sehingga
beliau tidak tergolong orang yang melalaikan perintah ibunya. Hal tersebut
beliau lakukan berulang kali hingga fajar menyingsing.
Kewajiban untuk berbakti kepada
orang tua seringkali dipandang remeh dan diabaikan. Padahal, dengan berbakti
kepada orang tua, seseorang akan mendapatkan puncak keinginannya, yaikni Ridho
Allah. Dalam sebuah Hadits Rasulullah pernah bersabda:
“Keridhoan Allah terletak pada
keridhoan kedua orang tua dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan kedua
orang tua.”
Dalam sebuah hadist Qudsi
diriwayatkan bahwa Allah swt berfirman:
“Barangsiapa berpagi-pagi hari
membuat kedua orang tuanya ridha dan membuat-Ku murka, maka aku ridha
kepadanya. Dan barangsiapa yang membuat-Ku Ridha dan membuat murka kedua orang
tuanya, maka aku murka kepadanya.”
Seringkali, seorang anak rela
berbuat apa saja untuk seseorang yang dicintainya, akan tetapi untuk orang
tuanya, sekedar mengambilkan air minum saja terasa sangat berat....
*Sumber: Buku Akhlak Para Wali; Kisah-kisah menggetarkan sepanjang
masa Karya Habib Novel al-‘aidrus.
No comments:
Post a Comment