Mbah Nyai Rodliyah Djazuli Ploso Sang Wanita Tangguh - Santrijagad

Mbah Nyai Rodliyah Djazuli Ploso Sang Wanita Tangguh

Bagikan Artikel Ini
Oleh: Shodaq Ahmad

"Nyapo libur?" tanya Mbah Nyai Rodliyah kepada seorang ustadz Pesantren Al-Falah Ploso. "Mboten kepenak awak ipun," jawab ustad tersebut. "Tak gawekno jamu, ben waras," dhawuh Mbah Nyai Rodliyyah sambil berlalu untuk mengolah ramuan jawa. Setelah minum jamu buatan Mbah Nyai, sang ustadpun merasa sungkan dan malu. Ia lalu beranjak menunaikan tugas mengajar di madrasah Pesantren Al-Falah.


Banyak orang berkata, di balik kesuksesan seorang laki-laki, pasti di belakangnya ada sosok perempuan tangguh.  Tangguh itu bisa ditafsiri dengan sifat telaten, sabar, tegas, menaati perintah suami, mendoakan keluarga, sebagai contoh bagi anak-anaknya, dan lain-lain. Tafsir ketangguhan istri seperti itu, semuanya dimiliki oleh almaghfurlaha Mbah Nyai Rodliyyah Djazuli.

Harus diakui bahwa kesuksesan Mbah Djazuli dalam membangun Al-Falah salah satunya karena jasa besar istri tercintanya, yang telaten, tegas, dan penuh keikhlasan. Ketika Yai Djazuli menjadi imam sholat subuh misalnya, Mbah Nyai dengan telatennya keluar rumah untuk mengontrol para santri yang punya gelagat tidak mau berjam'ah atau bahkan mbangkong (tidur). Dan itu dilakukan oleh Mbah Nyai setiap hari.

Jika wanita dalam pikiran kita hanya bisa masak, mapan, dan macak. Itu salah besar. Peran wanita sangat diperlukan, baik di garis belakang atau pun garis depan. Seperti Mbah Nyai Rodliyyah yang sigap di urusan rumah tangga (masak, mengurus anak dan suami) dan sigap mengurusi pondok. Mulai dari oprak-oprak santri, menata keuangan pondok, hingga meriyadlohi (nirakati) santri agar bisa menjadi insan yang mulia di sisi Allah.

Bahkan Mbah Nyai Rodliyyah dengan suara halus matur kepada Mbah Djazuli, "Mpun, njenengan ngaos mawon, kulo engkang ngurusi sangu. (Sudah, Bapak mengaji saja, saya yang mengurusi kebutuhan keluarga.)"

Itulah Mbah Nyai kita, yang akan selalu kami kenang jasanya, sebagai penyemangat kami dalam berjuang meneruskan tongkat estafet Yai Djazuli. Allahummaghfirlaha. [Zq]

1 comment: