Wahai saudaraku, wahai
anak-anakku, tahukah kalian? apabila salah seorang dari kalian merasa sakit,
apabila kalian merasa sakit di perut kalian, apabila kepala kalian terasa
pusing akibat kelelahan dan keletihan sampai ke kedua mata kalian. Apa yang
akan kalian lakukan? Kalian akan mencari tahu tentang obat penyembuhnya. Dimana
obat penyembuhnya ? ada di klinik. Obat penyembuhnya ada di dokter. Kemudian
kalian bertemu seorang dokter kalian akan merasa lega, dikarenakan seorang
dokter mempunyai keahlian. Begitu pun seharusnya ketika kalian memasuki Masjid,
datang dan melaksanakan ibadah sholat. Ataupun datang ke majelis dzikir dan
majelis ta’lim. Apa yang tergambar dalam benak kalian? pertama, kalian harus
mengenal terlebih dahulu siapa yang mengatur ini semua, dan siapakah yang
mengajak kami (ulama) kepada kalian. Demi Allah, kami (Ulama) mau
bertanggungjawab untuk manusia. Untuk membangunkan kalian dari tidur dan
istirahat kalian. Adakah hal seperti itu merupakan sesuatu hal yang wajib bagi
kami untuk membangunkan kalian dari waktu tidur dan istirahat kalian? Apakah
itu sebuah hal yang lazim?
Apabila kalian ingin meninggal
dunia dengan keadaan khusnul khotimah, apabila kalian ingin meninggal dunia
dengan membawa kalimah Laa ila ha illallah dan kalian mengangkat kepala kalian
di dunia dan akhirat. Kalian harus bersabar dengan orang-orang yang
membangunkan kalian dari waktu istirahat kalian, bersabar dengan orang-orang
yang mengawasi kalian, bersabar dengan perkataan-perkataan yang menyakitkan
hati. yang mana itu semua berkebalikan dengan pandangan kalian dan gaya hidup
kalian di rumah dan lingkungan kalian.
Dengarkanlah apa yang akan
kami sampaikan, kami tunjukkan kepada kalian karana kami adalah peninggalan
terakhir. Jika kalian sadari, Firman Allah yang berbunyi:
“Sesungguhnya yang demikian
itu, tidak ada keraguan lagi bagi siapa saja yang mempunyai hati dan mendengar
dengan sungguh-sungguh.”
Sesungguhnya kalian semua dalam kelalain,
apabila ada seorang yang menegur, kalian abaikan. Apabila kami ajarkan Fiqh
Tahawwulat kepada kalian, kalian tidak paham. Kami berteriak-teriak diatas
mimbar tidak ada orang yang paham, kami duduk bersama pemerintah dan masyarakat, mereka tidak paham juga. Jadi
kami harus bagaimana lagi? Sabda Nabi, “Hendaklah kalian ketika itu (zaman
fitnah), menjaga diri masing-masing dan tinggalkan urusan orang lain.” Apakah
engkau mau membuang-buang energimu untuk orang-orang yang seperti itu ? tenang
saja, kalian punya Sang Pencipta Alam. Dia-lah yang maha mengetahui kemuliaan
kalian seperti orang-orang terdahulu. Semua manusia akan binasa, tinggalkan
orang-orang semacam itu. Biarkanlah mereka dengan kelalain mereka. Perkataan
ini akan membuahkan manfaat di kemudian hari, dengarkanlah! Arbitah akan tetap
ada, kami akan tetap menjaga perkara yang kecil ini, yang membuat kami merasa tenang
dan mengingatkan kami pada jalan yang ditempuh kaum Shalihin terdahulu. Siapakah
kaum shalihin itu?
Lihat dalam al-Qur’an siapa
kaum sholihin itu, adakah pada dunia sekarang seperti yang kalian inginkan?
firman Allah, “Hamba-hamba Allah yang Rahman adalah ia yang berjalan diatas
bumi dengan tenang dan beradab, dan apabila ada orang bodoh berkata-kata di
hadapan mereka, apa yang mereka jawab ? mereka akan menjawab dengan perkataan
yang selamat, dan mereka itu orang yang tekun dalam melaksanakan ibadah, kepada
Tuhan mereka dengan sujud dan berdiri, dan mereka juga berdoa, “Wahai Tuhan
kami, jauhkanlah adzab neraka jahannam dari kami, sesungguhnya adzab-Nya
sangatlah pedih, dan sesungguhnya neraka jahannam itu tempat menetap dan tempat
tinggal yang sangat buruk. Dan mereka adalah orang yang apabila membelanjakan
hartanya tidak melampaui batas dan tidak pula bakhil. Mereka membelanjakan
hartanya dengan benar dan mereka adalah orang-orang yang tidak menyembah selain
Allah.
Apabila ada orang yang menuduh kita sebagai musyrikin (ahli
syirik), maka berdoalah semoga Allah memberi hidayah kepada mereka. Itu saja
sudah cukup! Apa makna doa semoga Allah memberi hidayah kepada mereka?
Karena selain dari itu tidak akan ada penyelesaiannya. Adu
pendapat dan berdebat tidak ada gunanya, buang semua waktu untuk berdebat.
Seseorang mempertahankan Maulid, seorang lagi menyesatkannya. Seseorang
mempertahankan ziarah kubur, seorang lagi menyesatkannya. Semua itu permainan
iblis yang menyebabkan berhentinya masalah-masalah yang lebih penting karena
disebabkan rayuan syaitan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.
Jika kalian sensitif dan mampu memahami apa yang dibicarakan
para ulama salafunas shalih, maka sesungguhnya tidak ada satupun dari mereka
yang mengajak kepada pertikaian dan perpecahan.
Kami tidak mau kalian merasa dengki walau sebesar biji dzarrah
dengan siapapun yang beragama Islam meskipun berbeda pemahaman. Meski kadang
banyak berbeda pemahaman, kami tidak pernah sedikitpun dengki kepada sesama
muslim yang mendirikan sholat, akan tetapi kami akan sangat sedih apabila
melihat orang Islam yang meninggalkan sholat.
Ketika kami melihat orang yang berbicara atas nama orang alim
untuk mencaci orang lain, ketika kami melihat orang berbicara atas nama agama untuk
tujuan membuat konflik (perpecahan) kepada umat, perkara yang seperti inilah
yang menyesakkan nafas kami.
Ketahuilah para masyayikh dan orang-orang alim tidak membuang
nafas-nafas mereka melainkan hanya untuk mengingatkan kami kepada Allah,
Rasulullah, dan para sahabat.[zq]
*Sumber: transkrip video Youtube
No comments:
Post a Comment