Kejanggalan Hadits Perpecahan Umat Menjadi 73 Golongan - Santrijagad

Kejanggalan Hadits Perpecahan Umat Menjadi 73 Golongan

Bagikan Artikel Ini
Oleh: Muhammad Khoiro Zadit Taqwa

Permasalah Hadis "Perpecahan umat menjadi 73 Golongan" termasuk masalah yang janggal. Kejanggalannya terlihat dari segi makna hadis, pemahaman dan arah tujuannya. Menyikapi hal tersebut, para ahli hadis dan ulama pun berbeda pandangan sehingga dalam memahaminya muncul banyak sekte. Tak ketinggalan pula para Ulama Yaman ikut memunculkan pandangannya terhadap hadis tersebut.
Kitab pembahasan tentang Hadits 73 Golongan
Syaikh Ahmad bin Ali bin Mathir al-Hakami (wafat 1068 Hijriyah) melemparkan banyak kejanggalan terhadap hadis ini, baik dari segi keabsahan hadis maupun penggunaan hadis ini sebagai hujjah dengan melihat posisinya sebagai hadis ahad. Beliau juga menkritisinya dengan nash-nash qath'i.

Selanjutnya Syaikh Muhammad bin Ali asy-Syaukani (wafat 1250 Hijriyah) juga memberikan analisanya tentang lemahnya hadis tersebut dari segi sanad dan matan. Sehingga tidak layak untuk di buat Hujjah dan tidak layak lagi ada perdebatan atas klaim siapa yang disebut "Firqoh Najiyah" (golongan yang selamat).

Lain halnya dengan pandangan Syaikh Sholih bin Mahdi al-Maqbali (wafat 1108Hijriyah). Beliau mengakui keabsahan sanad hadis, akan tetapi meragukan hasil dari pemahaman dan takwil hadis tersebut yang tercermin dari peringkasan sekte dan perhitungannya sehingga akhirnya menentukan klaim "Firqah Najiyah".



Syaikh Muhammad bin Amir as-San'ani (wafat 1182 Hijriyah) sendiri tidak memberikan analisanya akan keabsahan riwayat hadis tersebut. Beliau lebih fokus mendiskusikan kejanggalan atas efek dari standar ukuran para sekte untuk meyakinkan pribadinya bahwa mereka adalah "Firqah Najiyah" dan selain mereka adalah sesat. As-Sana'ni menyimpulkan bahwa "Firqah Najiyah" adalah kumpulan manusia yang berpegang teguh terhadap agamanya, mereka adalah orang-orang shaleh dari setiap sekte.

Kesimpulan dari 4 Syaikh Yaman tersebut adalah; tidak dibenarkan mengklaim bahwa madzhab atau sekte yang dianut merupakan kebenaran mutlak. Semuanya mengklaim mengikuti "Madzhab Rasulullah" dan Petunjuk Rasulullah adalah benar adanya. [Zq]

*Sumber: FB Bagus Sujiwo

No comments:

Post a Comment