Merah Putih dan Rasulullah - Santrijagad

Merah Putih dan Rasulullah

Bagikan Artikel Ini
Sehari setelah proklamasi, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia), pada 18 Agustus 1945 bendera merah putih disahkan dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 35. Tahukah Anda, bahwa pemilihan warna bendera dengan warna merah putih ini secara historis sejalan dengan anugerah Allah kepada Rasulullah.
Merah Putih
Hal ini dapat kita baca dalam hadis Imam Muslim, kitab Al Fitan jilid X, halaman 340 dari Hamisy Qastalani Imam Muslim berkata Zuhair bin Harb bercerita kepadaku, demikian juga Ishaq bin Ibrahim, Muhammad bin Musanna dan Ibnu Basyar. Ishaq bercerita kepada kami, orang-orang lain berkata; Mua'adz bin Hasyim bercerita kepada kami ayah saya bercerita kepadaku, dari Qatadah dari Abu Qalabah dari Abu Asma' Ar Rahaby, dari Tsauban, Nabi bersabda;
"Sesungguhnya Allah memperlihatkan kepada bumi timur dan baratnya. Dan allah melimpahkan dua perbendaharaan kepadaku yaitu putih dan merah."
 Warna merah putih sering dijadikan warna busana Rasulullah. Sorban dan jubah warna putih, dilehernya dilikitkan selendang merah. Bendera yang dikibarkan warna merah dan putih. Sampaipun ketika Rasulullah dimakam kan, dialas dengan selendang merahnya, berkain kafan putih diganjal dengan bata merah. Warna merah putih tampak pula pada Masjid Nabawi di Madinah dengan warna merah bagian dinding dan tiang dalamnya.



Merah putih mulai surut setelah adanya gerakan nasional Arabia dalam membebaskan dirinya dari Turki yang berbendera merah dasarnya dan putih bulan bintangnya, dan mengibarkan bendera hijau berlafaz syahadat. Sejak itulah warna hijau mulai mempengaruhi pola pikir pemuka Islam modern di Indonesia yang pada dasarnya hal ini berbeda dengan warna bendera yang dikembangkan oleh para sunan yang mencontohkan Rasulullah.
.
*Sumber: Tulisan Ahmad Mansyur Suryanegara; 'Menemukan Sejarah; Wacana Pergerakan Islam di Indonesia', halaman 290.

No comments:

Post a Comment