Renungan Kematian - Santrijagad

Renungan Kematian

Bagikan Artikel Ini
Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu. Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan. Akan ada banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaan nya demi ikut menguburkanmu.

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan sarung, pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barangmu itu akan disedekahkan agar bermanfaat untukmu. Atau dibuang agar engkau segera hilang dari kenangan. Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.

Ekonomi akan tetap berlangsung! Aktivitas tetap berjalan, anak-anak dengan cepat kembali tertawa, engkau telah tenggelam dalam episode kenangan. Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain. Hartamu menjadi harta halal bagi ahli waris. Kendaraanmu berpindah tangan, rumahmu diisi orang baru. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan dari hartamu!



Kesedihan atasmu ada 3;
1) Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan ya......
2) Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
3) Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun? Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah manusia". Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat! Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak. Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta. Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai. Pertanyaannya adalah: Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??

Hakikat ini memerlukan perenungan. Usahakan dengan sungguh-sungguh. Menjalankan kewajiban kewajiban, hal-hal yg disunnahkan, sedekah rahasia, merahasiakan amal shalih, shalat malam,
Semoga Aku dan Engkau selamat. (Kanthongumur)


No comments:

Post a Comment