Aku niat menikah, berpasangan karena cinta kepada Allah, dan
mendorong untuk memperoleh keturunan demi berlangsungnya kehidupan. Aku niat
menikah karena cinta kepada Baginda Rasululullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
yang akan bangga nanti di hari kiamat, dengan sabdanya :
“Nikahlah kalian semua, berketurunanlah yang banyak, karena
sesungguhnya aku berbangga diri di hari kiamat.”
Aku niat menikah, dan apa yang muncul dari perkataan dan
perbuatan mengharap adanya keturunan yang shaleh, mendapat pertolongan jika
meninggal dalam usia belum baligh, dan aku niat menikah untuk menjaga diri dari
syahwat syaitan, serta untuk menghilangkan bahaya nafsu, menundukan pandangan
dan menyedikitkan was-was. Dan aku niat menikah untuk menjaga farji dari
tindakan amoral dan liar.
Aku niat menikah untuk menenangkan jiwa, bersenang-senang
dan bersenda gurau bersama istri, menguatkan ibadah. Aku niat menikah untuk
menyiapkan diri mengatur dan mengurusi rumah tangga, dari dapur biar mengepul,
menyapu dan menyiapkan kasur yang bagus, serta membersihkan tempat-tempat bekas
makanan dan minuman. Aku niat menikah untuk mengekang nafsu, membiasakan mengurusi
orang dalam tanggungannya dan bersabar atas sifat bawaan istri, menanggung rasa
perih darinya, berusaha memperbaiki dirinya, mengarahkan ke jalan kebaikan, dan
berjuang dalam mencari rezeki yang halal, memerintahkannya untuk mendidik anak,
dengan mencari perlindungan atasnya, mencari petunjuk, serta pasrah diri
dihadapan Allah dalam kesemuanya itu, aku niatkan karena Allah ta’ala.
“Wa nawaitu hadza at-tazwij ma nawa bihi
‘ibadikash-shalihin, wal ‘ulama al-‘alimin.”
( Dan aku berniat menikah seperti apa yang diniatkan oleh
orang-orang shaleh dan ulama yang mengamalkan ilmunya.)
“Ya Allah, tunjukkan kami seperti Engkau menunjukkan pada
mereka, tolonglah kami seperti Engkau menolong mereka, cukupkanlah kekurangan
kami dan terimalah amal kami, jangan Engkau tundukkan kami pada diri kami,
perbaikilah itu semua dengan anugerah-Mu, kemulian-Mu, dalam kebaikan dan
pengampunan.”
“Ya Allah, ampunilah kami, rahmati kami, ridhailah kami dan
terimalah amal kami. Masukkan kami kedalam surga-Mu, selamatkan kami dari api neraka-Mu
serta perbaikilah keadaan kami semua. Ya Allah, jadikan pernikahanku dan
seluruh urusanku sebagai pertolongan, keberkahan dan keselamatan atasku.
Selamatkan aku dari kesibukkan yang melalaikan-Mu, jangan Engkau jadikan
penghalang antara aku dan mentaati-Mu, jadikan aku merasa cukup dan terhormat.
Ya Allah, sesungguhnya aku, dalam gerakku dan diamku, kuserahkan pada-Mu, maka
jagalah aku dimanapun berada, lindungi aku dengan perlindungan-Mu sebagaimana
Engkau melindungi hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
“Ya Allah, tolonglah kami, orang tua kami, anak-anak kami,
istri-istri kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami, seluruh keluarga dan
kerabat kami, serta yang mempunyai hak atas kami, ya Allah tolonglah kami dan
mereka semua untuk mengingat-Mu, mensyukuri nikmat pemberian-Mu, dan mengabdi
pada-Mu wahai Tuhan semesta alam.”
“Ya Allah, Tuhan semesta alam, berilah petunjuk kepada kami
dan mereka, hidupkan kami dan mereka semua diatas al-Qur’an dan Sunnah, wahai
Dzat yang mempunyai keagungan dan kemuliaan. Kami mohon kepada-Mu supaya amal
kami, mereka dan orang-orang yang mendekatkan kami pada-Mu diterima amalnya.
Dan sampaikan dengan keagungan-Mu pada Rasul yang mulia, Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga serta sahabatnya.” Walhamdulillahi
rabbil ‘alamin. (akhmad Syofwandi)
*Sumber : Kitab Niat karya habib Muhammad ibn Alwi Alaydrus
*Sumber : Kitab Niat karya habib Muhammad ibn Alwi Alaydrus
No comments:
Post a Comment