Ngaji Pasanan Mbah Maimun: Jangan Remehkan Perbuatan Baik - Santrijagad

Ngaji Pasanan Mbah Maimun: Jangan Remehkan Perbuatan Baik

Bagikan Artikel Ini
OLEH: KH. MAIMUN ZUBAIR

Oang yang taat kepada Allah, hakikatnya sedang berbuat baik kepada dirinya dengan ketaatan itu. Apabila dalam ketaatan itu juga terdapat kemanfaatan kepada orang lain, maka orang yang melakukan ketaatan kepada Allah itu juga berbuat baik kepada dirinya dan orang lain. Kebajikan kepada orang lain itu ada kalanya yang bersifat umum, dan ada pula yang bersifat khusus.

Berbuat baik adalah ungkapan dari menarik dan mendatangkan kemaslahatan dunia akhirat atau salah satunya, dan menolak serta menghilangkan mafsadah (kerusakan) dunia akhirat atau salah satunya. Kemaslahatan (kebaikan) adalah kenikmatan atau penyebabnya, kebahagiaan atau penyebabnya. Sedangkan mafsadah (kerusakan) adalah rasa sakit atau penyebabnya, kesusahan atau penyebabnya.

Keinginan memberikan manfaat merupakan perbuatan baik, karena keinginan ini menyebabkan adanya berbuat baik. Keinginan berbuat jahat merupakan perbuatan yang tidak baik, karena keinginan ini menyebabkan adanya perbuatan tidak baik.

Mengamputasi anggota badan yang sakit, yang apabila tidak dipotong maka penyakit itu akan menjalar pada anggota badan yang lain, itu adalah perbuatan baik, karena hal itu merupakan sebab terjaganya kehidupan raga. Mengajari tata krama kepada anak kecil dengan memukul, menakzir atau menjalankan hukuman kepada remaja dan orang dewasa adalah perbuatan baik, karena hal itu penyebab dalam mendorong berbuat baik dan mencegah dari berbuat jahat.

Berbuat baik ada kalanya yang tampak dan ada kalanya yang samar, ada yang kecil dan ada yang besar, ada yang sedikit maupun yang banyak. Dalam hadist disebutkan:

كل معروف صدقة

Dan setiap kebaikan itu dianggap sebagai sedekah.

وفي كل كبد رطبة أجر

Berbuat baik pada setiap makhluk hidup itu terdapat pahala.

تصدقوا ولو بشق تمرة فإن لم يكن فبكلمة طيبة

Bersedekahlah kamu sekalian walaupun dengan separuh buah kurma, apabila separuh buah kurma pun tidak ada, maka sedekahlah dengan ucapan yang baik.

لا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن تلقى أخاك وأنت منبسط إليه وجهك

Janganlah engkau meremehkan perbuatan baik sekecil apa pun, walaupun dengan wajad yang berseri-seri saat engkau bertemu dengan saudaramu. Dalam Al-Qur'an disebutkan:

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
Begitu pula dengan perbuatan jelek, jangan meremehkan walaupun sedikit. Allah berfirman:

ومن يعمل مثقال ذرة شرا يره

Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejelekan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat balasannya.

من يعمل سوءا يجز به

Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.

ما يلفظ من قول إلا لديه رقيب عتيد

Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

وكل شيء فعلوه في الزبر

Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.

مال هذا الكتاب لا يغادر صغيرة ولا كبيرة إلا أحصاها

Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya?

Dalam suatu hadist disebutkan, bahwa ada seorang wanita yang masuk neraka dikarenakan mengikat seekor kucing dan tidak memberinya makan hingga kucing itu mati. Dan ada seorang pelacur yang diampuni dosanya dengan sebab memberi minum seekor anjing yang sangat kehausan. Dan ada pula orang yang diampuni dosanya dengan sebab menyingkirkan pohon yang berduri dari jalan yang dilewati orang mukmin.

Karena itu, janganlah meremehkan perbuatan baik maupun perbuatan jelek walaupun kelihatan remeh dan sepele.

وإن كان مثقال حبة من خردل أتينا بها وكفى بنا حاسبين

Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. [Zq]

*Artikel ini merupakan kutipan pengajian bakda tarawih bersama KH Maimun Zubair di Musholla al-Anwar, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Rabu Wage 5 Romadlon 1437H/ 10 Juni 2016M. Ditulis oleh Kanthongumur, disunting oleh Santrijagad.

1 comment:

  1. Semoga mbah kyai Maimoen selalu diparingi usia ingkang barokah. Amin.

    ReplyDelete