Berbagai Nama dan Julukan Nabi Muhammad - Santrijagad

Berbagai Nama dan Julukan Nabi Muhammad

Bagikan Artikel Ini
SANTRIJAGAD ~ Memuji Rasulullah, Baginda Nabi Muhammad, adalah hal yang terpuji. Justru si pemuji menjadi terpuji sebab memuji sosok yang terpuji, sholla Allahu ‘alayhi wa sallam. Berbagai cara maupun shighat pujian diutarakan oleh umat Islam dengan caranya masing-masing, sesuai dengan keluhuran sifat Nabi Muhammad sendiri.
Muhammad Khoyro Kholqi-Llaah
Termasuk dalam hal ini adalah penyebutan nama-nama dan julukan bagi Nabi Muhammad. Berbagai macam sajak dan puisi disusun oleh para ulama sastrawan untuk mengumpulkan nama-nama Rasulullah. Misalnya, dalam prosa Maulid susunan Syaikh Sulayman as-Sya’labi yang ditulis pada 812 H, selain Asmaul Husna, disebutkan juga 40 nama Rasulullah dalam 8 bait. Di dalam al-Hilyah karya al-Halimi (w. 1014 H), ada 14 bait yang menyebutkan 106 nama Nabi Muhammad.

Syaikh Hasib al-Uskudari (w. 1200 H) menulis 1.032 bait syair dalam karyanya, Durrat al-Asma, yang berisi puji-pujian terhadap Rasulullah dan nama-nama mulia beliau. Dan yang paling populer, tentu saja adalah Dalail al-Khayrat karya Syaikh Sulaiman al-Jazuli yang berisi Asmaul Husna, kumpulan shalawat, serta 201 nama Nabi Muhammad saw.

Lalu dari mana nama-nama beliau ini muncul? Tentu saja nama-nama tersebut berasal dari riwayat-riwayat terdahulu, baik yang masyhur maupun tidak. Beberapa nama beliau memang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan hadits, ada yang termuat dalam kitab-kitab dan shuhuf lama, ada pula nama-nama yang dinisbatkan kepada Asmaul Husna, atau juga nama-nama yang disandang oleh para nabi yang lain. Klasifikasinya bisa dilihat sebagai berikut;

Nama-nama yang disebutkan di dalam Al-Qur’an: Ahmad, Amin, Bashir, Burhan, Khatem, Dai, Rauf, Rahim, Rasul al-Rahmah, Siraj, Munir, Sirat al-Mustaqim, Ta-Ha, Ya-Sin, Ha-Mim, Abd, ‘Urvah al-Wusqa, Qadam al-Sidq, Muhammad, Muddaththir, Muzammil, Mustafa, Mujtaba, Nabi al-Ummi, Nadhir, Ni'matullah, Hâdî.

Nama-nama yang disebutkan dalam kitab-kitab suci lain: Di dalam Injil atau Gospel: Ahmad, Baraklit (atau Faraklit), Hura, Hanbata, Ruh al-Haq, Ruh al-Quds, Sahib al-Kadib, Sali ibn al-Na'layn. Di dalam Taurat: Ahyad, Bidbid, Dahuk, Mutawakkil, Mukhtar, Midmid. Di dalam Zabur atau Psalm: Iklil, Jabbar, Hamyata, Hathat, Qayyim, Nura, Muqim al-Sunna. Di dalam shuhuf: Ahunah, Tabtab, Mushaffih, Ajir, Hatam, Mazmaz, Bu-dha, Munhaminna.

Nama-nama yang disebutkan di dalam berbagai hadits: Ahmad, Ahyad, Amin, Imam al-Muttaqin, Hashir, Habibullah, Rakib al-Buraq, Rasul al-Rahmah, Rasul al-Raha, Rasul al-Malahim, Sayyid al-Mursalin, Sayyid Walad Adam, Sabik, Shaff, Shafi', Mushaffa, Sahib al-Khatam, Ta-Ha, Dhahir, Akib, Abdullah, Qaid al-Ghurr al-mhajjalin, Qusham, Mahi, Muhammad, Muddaththir, Muzammil, Muktafi, Muqaffa, Nabi al-Tawba, Nabi al-Rahmah, Nabi al-Malhamah, Ya-Sin.

Nama-nama yang sesuai dengan Asmaul Husna: Awwal, Akhir, Jabbar, Hamid, Haq, Habir, Ra'uf, Rahim, Shahid, Shahid, Shakur, Sadik, Aziz, Azim, Afuw, Alim, Fattah, Quddus, Qawi, Zu-Quwwa, Karim, Akram, Mubashshir, Mubin, Mahmud, Mu'min, Muhaymin, Nur, Wali, Mawla, Hadi.

Nama-nama yang juga disandang para nabi lain: nama-nama khusus Nabi Muhammad seperti Ahmad, Muhammad, Akib, Hashir, Muqaffa, Nabi al-Malhama hanya disandang beliau. Adapun nama-nama yang juga disandang para nabi lain adalah: Rasul-Allah (utusan Allah), Nabi-Allah (nabi Allah), Abdullah (hamba Allah), Shahid, Mubashshir, Nazir, Nabi al-Rahmah, Nabi al-Tawba. Dalam hal ini, julukan Nabi Adam; Safiy-Allah, julukan Nabi Ibrahim; Khalil-Allah, Julukan Nabi Isa; Kalim-Allah, julukan Nabi Isa; Ruh al-Quds; juga julukan sahabat Ali; Murtadha dan Mujtaba; serta julukan ulama besar Imam al-Ghazali, Hujjat al-Islam, juga menjadi nama bagi Nabi Muhammad berdasarkan pada maknanya.

Ada juga nama-nama unik (hanya disandang) bagi Nabi Muhammad, yang disebutkan dalam karya-karya para ulama. Yakni Fakhr al-Kainat, Fahr al-‘Alam, Mafhar al-‘Alam, Abu al-Mu'minin, Khayr al-Mursalin, Kanz al-Shafaat, Mahbub al-Haq, Muin al-Bashar, Rasul al-Saqalayn, Sayyid al-Sadat, Sayyid al-Mursalin, Sultan al-Anbiya, Zain al-Anbiya, Ashfa al-Ashfiya, Atqa al-Atqiya.

Nama-nama khusus itu semua disandangkan oleh para ulama berdasarkan kedudukan luhur Baginda Nabi Muhammad. Termasuk dalam hal ini adalah nama-nama beliau yang diibaratkan dengan alam semesta. Tentu hal ini didasari rasa sastra. Semisal: mentari, rembulan, samudera, mutiara, mawar, bintang, dan sebagainya. Kata-kata benda yang serba indah ini ditautkan dengan kata lain yang menunjukkan julukan mulia. Contohnya; Mah al-Burj al-Fadhayil, Badr al-Duja, Mah al-Munir, Sadr al-Badr al-Kainat, Ayna al-Azal, Mir'at al-Huda, Jawhar al-Zat, Durra al-Baydha, Durr al-Yatim, Shams al-Kawnayn, Shams al-Subhan, Afitab al-Awj al-Din, Nayyir al-A’dzam, Sahab al-Rahmah, Tabib al-Maridh al-Isyan, dan sebagainya.

Berdasarkan nama-nama tersebut juga bisa disandangkan untuk anak-anak kaum muslimin sebagai satu bentuk tafa’ul dan tabarruk, tentu harus memilih nama yang berlaku umum, bukan yang bermakna khusus semisal ‘Rasul Allah’. Tak lengkap jika setelah menyebut nama-nama dan julukan Baginda Nabi Muhammad, kita tak menghaturkan shalawat bagi beliau. Sholluu ‘ala al-Habiib! Allaahumma sholli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘alaa Aalihi wa Shohbihi Ajma’iin. [Zq]

*Ditulis oleh: Amina Yeniterzi, PHD. dalam lastprophet.info. Terjemah: Zia.

No comments:

Post a Comment