Rasulullah datang kepada kita mengajarkan perkara-perkara yang baik, perkara-perkara yang benar. Sehingga kita tidak lagi mengikuti langkah-langkah orang sebelum kita, yaitu jalan jahiliyah, yang mana mereka melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Dengan mengingat Rasulallah, kita diingatkan tentang kekhusyukannya, kesucian hatinya, yang membuat kita terhindar dari perbuatan zina, homoseksual, perbuatan-perbuatan yang menjauhkan kita dari Allah. Ini adalah hasil daripada kesesatan yang disebarkan oleh orang-orang di luar Islam sehingga perkara seperti zina dan homoseksual, yang pernah terjadi di zaman jahiliyah, kemudian kembali terjadi di zaman umatnya Nabi Muhammad, karena teledor dengan akhlak dan sirah Nabi Muhammad.
Habib Abu Bakr al-Masyhur |
Juga kita banyak melihat bagaimana orang-orang dibesarkan oleh media, baik dengan penelitianya, ketenaranya, pangkatnya, lagunya, filmnya, permainan bolanya, sehingga anak-anak kita terpengaruh oleh mereka, mencintai mereka, bahkan sampai seperti orang gila, ingin meniru gaya mereka. Bukankah hendaknya kita lebih patut mengenalkan kepada mereka tentang sirah Baginda Nabi Muhammad?
Sirah Nabi Muhammad akan mendekatkan kita menjadi orang yang baik, orang yang berakhlak, walupun sebagian orang mengingkari sirah nabi Muhammad, sayang sekali. Dan pengajian yang kita adakan ini, dengan bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad, kemudian membaca ilmu-ilmu yang bermanfaat adalah bentuk khidmahnya kita untuk menyebarkan syari’at Nabi Muhammad. Kita berkumpul di tempat ini dengan satu hati; cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah, sehingga kita dapat mengikuti Baginda Nabi Muhammad dari zaman ke zaman.
Waktu demi waktu dengan majelis seperti ini adalah sama seperti wasilah-wasilah yang diadakan salafunasshaleh. Sehingga dengan wasilah seperti ini banyak orang yang memeluk Islam, baik di Indonesia, Malaysia, India, dan Afrika. Semua itu mereka lakukan, mereka dapati keislaman mereka berkat majelis-majelis seperti ini, dengan mendengarkan nasihat sehingga mereka mengikuti dengan benar Baginda Nabi Muhammad.
Negeri ini kedatangan Islam berkat Walisongo yang sampai saat ini disebut-sebut namanya. Mereka menyebarkan Islam pertama dengan hikmah dan mau’idzah hasanah, kemudian dengan menyebarkan kisah-kisah Nabi Muhammad di dalam majelis-majelis mereka, juga menebar kasih sayang di antara mereka. Dengan inilah Islam datang ke negeri Indonesia ini dengan penuh keamanan.
Jika kisah-kisah para wali dan orang-orang shaleh disebutkan ialah sangat baik, lalu bagimana jika yang kita sebutkan adalah kisah Baginda Nabi Muhammad, yang karena beliaulah kita dapat mengenal keutamaan masjid, keutamaan ilmu dan keutamaan Islam? [Zq]
*Sumber: transkrip tausiyah Habib Abu Bakr al-Masyhur di Majelis Rasulullah, Masjid al-Munawwar Pancoran, Jakarta Selatan (www.majelisrasulullah.org)
No comments:
Post a Comment