Pengalaman Bertemu Nabi Pertama Kali - Santrijagad

Pengalaman Bertemu Nabi Pertama Kali

Bagikan Artikel Ini
Syekh Muhammad al-Muthroji adalah salah satu dari ulama yang hati dan jiwanya sudah menyatu dengan Mahabbatur Rasul dan tiap langkahnya dibimbing langsung oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam.

Setiap ulama dari Syam dan sekitarnya yang berkesempatan untuk pergi ke Madinah selalu menyempatkan diri sowan ke beliau meminta berkah dan doa.

Ketika aku sowan ke ndalem beliau, di hadapan para tetamu dan ulama yang hadir, aku bertanya kepada beliau,

"Tuan Guru, kiranya guru berkenan, kami ingin mendengar kisah sebab bertemunya Tuan guru dengan Rasulullah pertama kali?"

Beliau teraenyum, diam sebentar, kemudian bercerita.

"Suatu ketika, aku berjalan dari rumah ke masjid, aku melihat seekor kucing kecil yang kakinya terjerat kabel, kakinya berdarah karena ia memaksa untuk melepaskan diri, ia tampak kesakitan dan kelelahan. Aku tak sampai hati melihatnya, aku mengelus-elus nya dengan halus agar ia tenang, kemudian setelah membersihkan lukanya, aku melepaskan kabel itu perlahan.

Setelah lepas, kucing itu berlarian dan tampak sangat bahagia, seolah ia mengucap terimakasih kepadaku. Entah kenapa peristiwa itu sangat membekas di hatiku. Ketika malam harinya, sebelum aku tidur, aku teringat kucing itu dan aku berdoa; Ya Allah, jika Engkau Tau, bahwa aku menolong kucing kecil tadi karena aku cinta dan ingin meniru akhlak Kekasih-Mu, akhlak mulia Manusia Paling Sempurna di dunia, Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- maka izinkanlah malam ini aku bertemu dengannya."

Maka malam itu aku pertama kali bertemu Rasulullah dalam mimpi. Dan setelah malam itu, setiap aku rindu dan ingin bertemu Rasulullah aku berdoa "Ya Allah dengan lantaran kucing kecil, izinkan aku bertemu Kekasih-Mu"

*Diceritakan oleh Dr. Mar'i Hasan Ar-Rasyid dalam ngaji pagi yang membahas pentingnya sifat belas kasih untuk sesama makhluk hidup dengan meneladani Akhlaq Nabawiyah. Senin, 15-Oktober-2018. Majlis Ngaji Pagi, STAI-IS, Cianjur. Foto dari kiri: Dr. Mar'i Hasan Ar-Rasyid, Dr. Muhammad Darwish, Dr. Maheer Al-Munajjid. Sumber tulisan dan foto: Ust. Hammad.

No comments:

Post a Comment