Persoalan sebenarnya bukan pada tampak atau tersembunyinya sebuah
amal shaleh itu sendiri, akan tetapi masalahnya ada pada keadaan hati manusia. Tentang
bagaimana keadaan dia dengan Allah ta’ala. Apabila amal tersebut ditampakkan
akan membawa manfaat bagi orang lain, dan selama ia tidak peduli dengan pujian
orang lain dan sebagainya, dan selama hatinya tetap bersama Allah dan tetap tunduk
akan kebesarannya. Maka, keadaan seperti keadaan yang bagus.
Hal seperti ini adalah keadaan yang berkaitan dengan tingkat
penghambaan. Sehingga persoalan ini sesungguh terletak dalam hati dan dalam tingkatan
pengetahuannya kepada Allah. Apabila seseorang belum cukup pengetahuannya
tentang keagungan dan kebesaran Allah maka ia akan lebih condong kepada pujian
dari orang lain.
Oleh karena itu dikatakan bahwaasanya rasa malu kepada makhluk adalah sebuah kemunafikan
sedangkan rasa malu kapada Allah swt adalah Iman. Yang dimaksud rasa malu terhadap
makhluk adalah rasa malu yang tidak ditujukan untuk Allah. Hal itu adalah malu
yang dikatakan sebagai sebuah kemunafikan.
No comments:
Post a Comment