Habib Jindan bin Novel Jindan: Menjadi Hamba Yang Rodhiyah Mardhiyah - Santrijagad

Habib Jindan bin Novel Jindan: Menjadi Hamba Yang Rodhiyah Mardhiyah

Share This
OLEH: HABIB JINDAN BIN NOVEL BIN SALIM BIN JINDAN
 
Nabi Muhammad SAW lahir hari Senin, kebanyakan ulama mengatakan bahwa tanggal kelahiran Nabi, 12 Rabiul Awwal. Hari Senin, sebelum subuh. Allah SWT berfirman dalam al-Quran; Allah SWT menghendaki ridhonya Rasulullah SAW. Ingin membuat Rasulullah ridho. Sehingga Allah SWT berfirman; Wala saufa yuktika rabbuka fa tardho. Kelak Allah SWT akan memberi kepada engkau (Rasulullah SAW) hingga engkau ridho, hingga engkau senang, hingga engkau bahagia. Bahwa kita sekarang juga hendaknya mencari ridho Rasulullah SAW. Sebab kalau Rasulullah ridho, Rasulullah senang, pasti Allah SWT juga ridho, senang kepada kita.
 
Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan
 
Nabi Muhammad SAW pernah berdoa ketika salah seorang sahabat beliau meninggal dunia, Ya Allah ridhoilah dia. Kenapa Allah SWT ridho kepada sahabat itu, sebab Rasulullah ridho. Karenanya itu, kalau kita sudah mendapatkan ridho Rasulullah SAW, kita mendapatkan semuanya. Kita mendapatkan ridho Allah Jalla Jallalu. Allah SWT ingin membuat Rasulullah SAW senang, maka hendaknya kita juga membuat Rasulullah SAW senang dan ridho kepada kita.
 
Yang membuat Rasulullah senang, bukan ketika kita membeli motor baru, bukan ketika kita membeli mobil baru, bukan ketika kita mendapatkan harta duniawi yang fana. Tapi Rasulullah SAW senang kalau sholat lima waktu kita benar, kalau kita sholat berjamaah. Kalau kita bangun di malam hari (qiyamu al-layl) Rasulullah senang. Kalau kita memperbanyak shalawat, Rasulullah SAW senang. Kalau kita berbakti kepada orang tua, Rasulullah SAW senang. Kalau kita silaturahim, Rasulullah SAW senang. Kalau mata kita tidak digunakan untuk melihat yang haram, Rasulullah SAW senang.
 
Kalau lidah kita tidak digunakan untuk berucap yang buruk, Rasulullah SAW senang. Kalau kita tidak mempergunakan telinga kita untuk mendengar atau tidak menggunakan tangan kita untuk menyentuh sesuatu yang haram, Rasulullah SAW senang. Kalau kaki kita diajak majelis, Rasulullah senang. Kalau kita hadir di majelis maulid, majelis ilmu, majelis dzikir, ataupun juga kita pasang niat di majelis tersebut untuk mengamalkan apa yang kita dengar daripada kebaikan, maka Rasulullah SAW juga senang. Ya, cari! Cari senangnya Rasulullah SAW.
 
Makanya kalau kita mau berpikir, ini kita duduk, kita hadir, kalau kita duduk, hadir Rasulullah SAW senang tidak? Segala tempat kalau Rasulullah SAW tidak senang, jangan duduk hadir di tempat itu. Tapi tempat, kalau kalian hadir di tempat itu Rasulullah SAW senang, lah kalian hadirlah di tempat itu. Kalau kita mau melihat sesuatu, menyentuh sesuatu, makan sesuatu, dipikir dahulu, ini Rasulullah SAW senang atau tidak.
 
Saya hendak berucap, tapi ucapan saya membuat senang Rasulullah SAW tidak? Ah, Nabi kan di Madinah, Nabi kan sudah meninggal dunia, masa bisa tahu bisa mendengar? Rasulullah bersabda, amalan kalian semuanya laporannya sampai kepadaku. Disampaikan laporannya kepada saya. Kalau saya mendapatinya dalam kebaikan, saya bersyukur kepada Allah SWT. Kalau saya mendapatinya lain dari pada itu, lain daripada kebaikan, maka saya memohon ampunan kepada Allah SWT bagi kalian. Beramallah kalian, Allah akan melihat menyaksikan amalan kalian. Rasulullah pun selalu menyaksikan amalan kita. Sebab itu hendaknya kita selalu merasa muraqabah, diawasi, dilihat, diperhatikan, ditonton, ditatap oleh Allah SWT. Kemudian diawasi dan laporannya sampai kepada Rasulullah SAW. Jadi kalau kita hendak berbuat sesuatu, maka ingat, kita ini ditonton diawasi oleh Allah SWT. Pikir, ini menyenangkan Nabi atau tidak. Pikirannya Mukmin hendaknya demikian.
 
Mudah-mudah Allah SWT memberikan taufiq kepada kita semua untuk bisa menjadi orang yang bisa menyenangkan Rasulullah SAW. Insyaallah jika setiap nafas kita, setiap gerakan kita, setiap kedipan mata kita, setiap ucapan kita, bisa menyenangkan Rasulullah SAW. Sehingga kita disetiap nafas, disetiap gerak, disetiap detik mendapatkan ridhonya Rasulullah SAW mendapat ridho Allah jalla jallalu. Menjadi hamba yang rodhiyah mardhiyah, hamba yang diridhoi Allah SWT yang ridho kepada Allah SWT. Menjadi orang yang diridhoi oleh Allah SWT dan senang dengan ketetapan Allah SWT.
 
Yang menyenangi Rasulullah SAW perbanyaklah shalawat, perbanyak hadir di majelis-majelis, juga mulai sekarang pasang niat, tekad kita. Pasang niat untuk tidak mengganggu muslim, dengan ucapan dengan hati dengan perbuatan kita. [bq]
 
Sumber: Video Youtube Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan Ridho Rasulullah SAW.

No comments:

Post a Comment