Semakin lama tangisan itu semakin keras, ternyata suaranya berasal dari pohon yang biasa disandari Nabi saat khutbah. Nabi pun turun mendekati pohon dan mengelus-ngelus menenangkan pohon sehingga reda tangisnya. Nabi pun kembali ke mimbarnya untuk memulai khotbahnya. Tangisan kembali terdengar dari pohon itu Nabi pun kembali menenangkan sang pohon yang kembali tenang setelah Nabi mengusapnya.
Nabi pun bertanya kenapa pohon menangis, atas ijin Allah Pohon itu berkata bahwa ia menangis karena ia sedih tidak bisa dekat dengan Nabi lagi karena Nabi kini telah memiliki mimbar. Nabi pun menenangkan sang pohon dan berkata bahwa pohon itu akan bersama Nabi di Surga kelak. Pohon itu tidak lagi menangis lagi. Kalau Pohon saja bisa sedemikian cintanya dengan Nabi, bagaimana dengan kita? (Kanthongumur)
والقمر والشجر والذيب ينطقون بنبوتك عن قريب
No comments:
Post a Comment