Shalawat ke-4 (Tarahham)

Shalawat ke-4 (Tarahham)

الصلاة الرابعة

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُّمِيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ وَتَرَحَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا تَرَحَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ وَتَحَنَّنْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا تَحَنَّنْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا سَلَّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

“Duhai Allah, limpahkan rahmat atas Nabi Muhammad, nabi yang ummiy, dan atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat atas Nabi Ibrahim serta keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula berkah atas Nabi Muhammad, nabi yang ummiy, dan atas keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan berkah atas Nabi Ibrahim serta keluarga Nabi Ibrahim, di seluruh alam sungguh Engkau Maha Terpuji. Duhai Allah, rahmatilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau rahmati Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, di seluruh alam sungguh Engkau Maha Terpuji. Duhai Allah, kasihilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau kasihi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, di seluruh alam sungguh Engkau Maha Terpuji. Duhai Allah, limpahkan salam atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan salam atas Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim, di seluruh alam sungguh Engkau Maha Terpuji.”

Imam As-Sya’rani menyebutkan di dalam kitabnya, Kasyful Ghummah, satu riwayat hadits yang bermuara pada Ali bin al-Husain, dari ayahnya, al-Husain bin Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Orang yang bershalawat dengannya (lafadz shalawat ini) maka aku akan memberi kesaksian dan syafaat baginya di hari kiamat.”

(Diringkas oleh Santrijagad dari kitab Afdholus Sholawat ‘ala Sayyidis Sadat, susunan Syaikh Yusuf bin Ismail an-Nabhani)