Hujjah Aswaja #11 - Bolehkah Ziarah Kubur Untuk Ngalap Berkah? - Santrijagad

Hujjah Aswaja #11 - Bolehkah Ziarah Kubur Untuk Ngalap Berkah?

Bagikan Artikel Ini
Hujjah Aswaja #11 - Bolehkah Ziarah Kubur Untuk Ngalap Berkah?



Persoalan Keenam
Apakah Boleh Berziarah Kubur?

Ziarah kubur diperbolehkan oleh semua madzhab kaum muslimin dan jelaslah adabnya bagi penziarah.

Tambahan : Bahkan ziarah kubur disunnahkan sebagai ittiadz (pengambilan pelajaran) dan pengingat akhirat, maka ziarah kubur dilakukan dengan melihat kuburan tanpa mengetahui pemiliknya (orang yang dikubur di dalam). Atau sebagai pengantar doa, maka ziarah kubur disunnahkan bagi setiap muslim. Atau sebagai bentuk tabarruk (mengambil barokah), maka ziarah kubur disunnahkan menziarahi para ahli kebaikan karena sesungguhnya bagi mereka di dalam alam barzahnya terdapat beberapa kemanfaatan dan barokah yang tidak bisa dihitung seberapa panjang. Atau untuk memenuhi hak seperti (hak kepada) teman dan orangtua, Imam Al-Hakim telah bernar-benar meriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah ra :

مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ اَوْ اَحَدِهِمَا فِيْ كُلِّ جُمْعَةٍ غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدَيْهِ

“Barang siapa menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satunya pada setiap hari Jum’at, maka Allah akan mengampuninya (dosanya) dan dia termasuk orang yang berbuat baik kepada kedua orangtuanya”.

Dalam riwayat yang lain :

مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ اَوْ اَحَدِهِمَا فَقَرَأَ عِنْدَهُ يٰسٓ وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِ غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذٰلِكَ اٰيَةً وَحَرْفًا

“Barang siapa menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satunya, kemudian dia membaca "Yasiin - Demi Al-Qur'an yang mulia" (Surat Yasin) di sisinya, maka diampuni (dosa) baginya sejumlah ayat dan huruf itu”.

Dan dalam riwayat yang lain :

مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ اَوْ اَحَدِهِمَا كَانَ كَحَجَّةٍ
“Barang siapa menziarahi kuburan kedua orangtuanya atau salah satunya, maka dia seperti menunaikan ibadah haji”.

Syekh (Hasanain Muhammad Makhluf, mufti Mesir sebelumnya) berkata : Dan ziarah kubur adalah sunnah Rosulullah SAW, maka Beliau sendiri telah berziarah kubur dan mengajarkan kepada para sahabat Beliau bagaimana berziarah kubur dalam pelaksanaannya semasa Beliau SAW masih hidup di dunia.

Adapun ziarah kubur yang dilakukan Rosulullah SAW, maka hal itu ditunjukkan pada hadist yang diriwayatkan Sahabat Malik dari Siti Aisyah ra :

أَنَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَخْبَرَهَا اَنَّ جِبْرِيْلَ جَاءَهُ، فَقَالَ لَهُ : إِنَّ رَبَّكَ يَأْمُرُكَ اَنْ تَأْتِيَ اَهْلَ الْبَقِيْعِ فَتَسْتَغْفِرَ لَهُمْ، وَاَنَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ الْبَقِيْعِ فَقَامَ وَأَطَالَ الْقِيَامَ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، وَاَنَّهَا رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا قَالَتْ لَهُ : كَـيْفَ اَقُوْلُ لَهُمْ ؟ فَقَالَ : قُوْلِيْ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَيَرْحَمُ اللّٰهُ الْمُسْتَقْدِمِيْنَ مِنْكُمْ وَالْمُسْتَأْخِريْنَ، وَاِنَّا إِنْ شَاءَ اللّٰهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ

“Sesungguhnya Rosulullah SAW memberikan kabar kepadanya (Siti Aisyah ra) bahwa Malaikat Jibril mendatangi Beliau, kemudian Malaikat Jibril berkata kepada Beliau, “Sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkanmu untuk mendatangi penduduk (kuburan) Baqi’, kemudian kamu memohonkan ampun kepada mereka”. Sesungguhnya Rosululah SAW mendatangi kuburan Baqi’, Beliau berdoa dan berdiri lama kemudian mengangkat kedua tangan Beliau tiga kali. Dan sesungguhnya Siti Aisyah ra bertanya kepada Beliau, “Bagaimana aku berkata (berdoa) kepada mereka ?”. Beliau menjawab, “Katakan, semoga kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada penghuni kubur, dari golongan mukmin dan golongan muslim. Semoga Allah memberikan rohmat kepada orang-orang yang mendahului (orang yang sudah meninggal) dari kalian semua dan orang-orang yang akhir (masih hidup). Sesungguhnya kami jika Allah menghendaki akan menyusul kalian”.

Bahkan Siti Aisyah ra meriwayatkan bahwa menziarahi kuburan Baqi’ adalah kebiasaan Nabi SAW, dan berikut ini adalah lafadznya :

كَانَ رَسُوْلُ اللِّٰه صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّمَا كَانَتْ لَيْلَتُهَا مِنْ رَسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ اٰخِرَ اللَّيْلِ اَلَى الْبَقِيْعِ، فَيَقُوْلُ : السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمِ مُؤْمِنِيْنَ، وَاٰتَاكُمْ مَا تُوْعَدُوْنَ غَدًا مُؤَجَّلُوْنَ،وَاِنَّا إِنْ شَاءَ اللّٰهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيْعِ الْغَرْقَدْ - رواه مسلم

“Rosulullah SAW ketika mendapati malam giliran Siti Aisyah dari Rosulullah SAW, beliau keluar pada akhir malam menuju kuburan Baqi’. Kemudian Beliau berdoa, “Semoga kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada kalian wahai rumah kaum mukminin. Telah datang apa yang dijanjikan kepada kalian, besok saat tiba masanya. Sesungguhnya kami jika Allah menghendaki akan menyusul kalian. Ya Allah, ampunilah para penduduk (kuburan) Baqi’ Al-Ghorqod” [HR. Muslim].

Adapun berziarah kubur orang-orang mukmin pada masa Rosulullah SAW dan pengajaran Beliau kepada mereka (para sahabat) bagaimana mereka berziarah, maka dengarkanlah hadist-hadist yang menunjukkan akan hal itu.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan hadist di mana seorang wanita menziarahi anaknya dan dia menangis, kemudian Rosulullah SAW tidak melarangnya untuk menziarahinya. Justru Beliau berkata kepada wanita itu :

اِتَّقِيْ وَاصْبِرِيْ

“Bertaqwalah dan bersabarlah”

Dan Beliau juga berkata :

الصَّبْرُ عِنْدَ صَدْمَةِ الْاُوْلٰى

“Sabar adalah ketika dalam musibah pertama”

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rosulullah SAW mengajarkan para sahabat tatkala mereka keluar mengunjungi kuburan untuk mengucapkan :

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَاِنَّا إِنْ شَاءَ اللّٰهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ

"Semoga kesejahteraan tetap terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari golongan kaum mukmin, kaum muslim laki-laki, dan kaum muslim perempuan. Sesungguhnya kami jika Allah menghendaki akan menyusul kalian".

Aku (penulis Kitab Hujjah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, KH. Ali Maksum) memohon kesehatan kepada Allah untuk kami dan untuk kalian.

Memang benar berziarah kubur dilarang pada masa pertengahan islam dan orang-orang masih mendekati zaman Jahiliyyah. Kemudian, larangan itu dirombak dengan sabda dan perbuatan Rosulullah SAW.

Adapun perbuatan Rosulullah SAW maka kamu telah benar-benar mendengarnya (seperti hadist-hadist di atas). Dan Adapun sabda beliau, maka itu (seperti di bawah ini) :

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَزُوْرُوْهَا - فَقَدْ اُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِيْ زِيَارَةِ قَبْرِ اُمِّهِ فَزُوْرُوْهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ الْاٰخِرَةَ - اخرجه مسلم وابو داود والترمذي وابن حبان والحاكم

"Aku telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka berziarah kuburlah - Maka telah benar-benar diizinkan kepada Nabi Muhammad di dalam berziarah kubur ibunya, maka berziarah kuburlah karena sesungguhnya ziarah kubur dapat mengingatkan akhirat". - Hadist dikeluarkan (diriwayatkan) oleh Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Turmudzi, Imam Ibnu Hibban, dan Imam Hakim)

No comments:

Post a Comment