10 Kemenangan Perang di Bulan Ramadhan - Santrijagad

10 Kemenangan Perang di Bulan Ramadhan

Share This
Tentu yang diharapkan adalah kemenangan setiap muslim atas hawa nafsunya sendiri. Karena itulah kemenangan besar yang harus diperjuangkan. 
Ilustrasi Perang Badar
SANTRIJAGAD ~ Pada tahun 2 Hijriah, perintah puasa diwahyukan. Pada saat itu juga diwahyukan pemindahan arah kiblat. Pada awalnya, kiblat menghadap ke Baitul Muqaddas di Palestina. Namun karena orang Yahudi merasa lebih benar sebab puasa dan kiblat mereka seakan-akan diikuti kaum muslimin, maka turunlah ayat agar kiblat beralih menghadap Ka’bah di Mekah.

Pada bulan Ramadhan pula diwahyukannya kitab-kitab suci kepada para rasul. Hadits riwayat Ahmad menyatakan bahwa shuhuf Ibrahim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadhan. Taurat pada 6 Ramadhan. Zabur pada 12 Ramadhan. Injil pada 13 Ramadhan dan Al-Qur’an pada 24 Ramadhan.

Bulan Ramadhan memang bulan ibadah, terutama untuk lebih mengakrabi Kalam Ilahi dalam Kitab Suci. Selain itu, kita harus ingat bahwa Ramadhan bukan bulan malas-malasan. Sejarah justru mencatat berbagai kegemilangan umat Islam memperoleh kemenangan dalam peperangan di bulan puasa ini. Di antaranya;
  1. Perang Badar sebagai perang pertama sekaligus penentuan yang terjadi antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy. Pertempuran antara 314 pasukan muslim melawan 1300 pasukan musuh ini terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Allah menyebutnya dengan ‘Yaum al-Furqan’, hari pemisah antara yang haq dan yang batil.
  2. Perang Khandaq pada bulan Ramadhan tahun 5 Hijriah. Ketika itu Allah menganugerahi kemenangan kaum muslimin atas musuh koalisi (al-Ahzab) yang terdiri dari kuffar Mekah dan Yahudi.
  3. Fathu Makkah, penaklukan damai atas kota Mekah terjadi pada 21 Ramadhan 8 Hijriah. Tanpa pertumpahan darah, bahkan terjadi pengampunan secara umum. Rasulullah mendeklarasikan bahwa hari itu bukanlah Yaum al-Malhamah (Hari Pembantaian) melainkan Yaum al-Marhamah (Hari Kasih Sayang).
  4. Perang Qadisiah, terjadi pada Bulan Ramadhan 15 Hijriah. Yakni pertempuran yang menentukan antara pasukan muslim dengan pasukan Persia pada saat periode pertama ekspansi muslim. Perang yang dikomandoi oleh Sa'ad bin Abi Waqqash pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab ini berakhir dengan penaklukan dan berhasil mengislamkan negeri Persia hingga saat ini.
  5. Penaklukan Mesir pada tahun 19 Hijriah di bawah komando ‘Amru bin ‘Ash. Penaklukan Mesir adalah pintu gerbang Islam menuju Afrika, negeri-negeri Arab Magribi dan Spanyol di kemudian hari.
  6. Tentara kaum muslimin mendarat di Andalusia (Spanyol) pada Ramadhan tahun 91 Hijriah. Setahun kemudian, Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan pasukan Raja Roderick.
  7. Kemenangan pasukan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi atas tentara Salib pada Ramadhan tahun 584 Hijriah. Saat itu usia sang sultan telah lanjut, para penasihatnya membujuk agar ia beristirahat saja. Namun katanya, “Umur itu begitu pendek, sedangkan ajal selalu membidik.”
  8. Tentara Mongol dan Tentara Kitubuka takluk di bawah pasukan kaum muslimin pada masa Kubilai Khan. Peristiwa ini dimulai ketika penguasa Mesir, Saifuddin Quthuz, menggerakkan pasukannya ke Syam (Suriah) untuk menghalangi gerak tentara Tartar ini yang telah meluluhlantakkan Baghdad. Sejarah mencatat, kedua pasukan akhirnya bertemu di ‘Ain Jalut (dekat Palestina), yang pada akhirnya pasukan Mongol dapat ditaklukkan, tepatnya pada Ramadhan 685 Hijriah.
  9. Terjadi pertempuran Arab melawan Israel pada 6 Ramadhan 1973. Dalam beberapa jam saja 200 pesawat Israel rontok, 200 tank lumpuh. Meskipun akhirnya Israel selamat atas pertolongan Amerika Serikat.
  10. Pada hari Jum’at, 9 bulan Ramadhan 1364 Hijriah, bertepatan dengan 17 Agustus 1945, negeri dengan penduduk muslim terbanyak di dunia memproklamirkan kemerdekaannya, yakni Republik Indonesia. Saat itu Sang Proklamator, Ir. Muhammad Soekarno, dalam keadaan sakit malaria, panas dingin dan tetap berpuasa.
Dari semua kemenangan itu, tentu yang diharapkan adalah kemenangan setiap muslim atas hawa nafsunya sendiri. Karena itulah kemenangan besar yang harus diperjuangkan. Selamat bertempur, selamat menyambut Ramadhan. [Zq]