Madrasah Online Santrijagad - Santrijagad

Madrasah Online Santrijagad

Bagikan Artikel Ini
Beberapa hari lalu, seorang teman lama yang kini jadi guru SMK di Jogja mengirim pesan watsap. Ia minta ijin untuk menjadikan web Santrijagad sebagai rujukan bagi siswa-siswanya belajar agama Islam, termasuk buat dirinya sendiri sebagai muslim awam. Tentu saja boleh. Pesannya itu kemudian menjadi gong bagi perenungan kami beberapa pekan belakangan.

Di awal kemunculannya sekitar lima tahun lalu, media Santrijagad berupaya menyajikan konten alternatif di tengah sumuknya 'media-media berlabel Islam' oleh hawa politik dan perdebatan. Di web tersebut, kami menyajikan transkrip ceramah ulama aswaja dalam tema perdamaian dalam rubrik ‘Petuah’. Kami juga menerjemahkan khazanah peradaban Islam dari berbagai sumber dalam rubrik ‘Kabar’, dan kami muatkan pula kisah-kisah para bijak bestari dalam rubrik ‘Hikmah’.

Belakangan, kami mendapatkan inspirasi baru. Komunitas Santrijagad bercita-cita membangun suatu ruang belajar (madrasah) ilmu-ilmu keislaman dasar dan skill/keterampilan praktis. Maka kami perlu menyiapkan modal bahan belajar, berupa modul dan silabus paten terlebih dahulu. Maka web Santrijagad merupakan wadah yang tepat untuk memulainya. Selain sebagai media untuk mendokumentasikan modul-modul tersebut, juga bisa menjadi semacam ‘madrasah online’ bagi siapapun yang hendak belajar dasar-dasar keislaman.

Jadi meskipun gagasan tentang madrasah masih wacana, namun langkahnya harus kami mulai sekarang juga. Yakni dimulai dari ranah daring (online), sebelum kelak –insyaallah- merambah ke darat (offline). Kemudian kami pun sepakat mengarahkan web Santrijagad ini ke fase hidupnya yang baru. Untuk mendalami peran yang lebih 'mapan', yakni sebagai madrasah online yang perlu ditata ulang platform, konten, dan manajemennya.



PLATFORM

Ada tiga platform utama media Santrijagad sebagai madrasah online. Yakni website (blog), channel Youtube, dan media sosial (facebook, instagram, twitter). Website menjadi gudang konten bagi semua lini platform Santrijagad. Sedangkan media sosial menjadi corong bagi konten-konten yang dimuat di web.

Web: www.santrijagad.org
Youtube: Madrasah Santrijagad (saat ini 210 subscribers)
Facebook(67k)/Instagram(27k)/Twitter: Santrijagad

KONTEN

Konten website terdiri atas dua jenis; yakni sajian utama dan sajian suplemen. Sebagai ‘madrasah online’, kami ingin memberikan porsi lebih banyak untuk konten edukatif sebagai sajian utama. Yaitu berkaitan dengan dasar-dasar keislaman dalam sajian populer berupa infografis dan video. Sajian utama yang berupa rubrik ‘Ngaji’ ini mencakup 7 ilmu, yaitu; Tauhid, Fikih, Akhlak/Tasawuf, Akhiruzzaman, Lughoh (bahasa), Manthiq (logika), serta Sirah (tokoh dan peristiwa). Semuanya disajikan dalam bentuk artikel plus infografis.

Adapun sajian suplemen merupakan konten lama yang menjadi ciri khas web Santrijagad. Yakni terdiri atas rubrik Petuah (transkrip dan terjemah ceramah ulama global), Matasantri (opini responsif kalangan santri), dan Hikmah (kisah teladan sufiyah), semuanya disajikan dalam bentuk artikel.

Konten channel Youtube saat ini diisi dengan beberapa playlist judul. Di antaranya; Seri Etika Ikhtilaf, Seri Ngaji Fikih, Seri Tulingaji, Kumpulan Qashidah, Zikir dan Doa. Untuk pengisian konten channel Youtube ini saya pribadi merasa kurang optimal sebab keterbatasan perangkat dan akses internet. Misalnya, saya sudah mengunduh 65 video pengajian kitab Sullamut Taufiq oleh Habib Ahmad Alatas di Pesantren Attauhidiyyah Tegal yang masing-masing berdurasi satu jam atas seijin beliau. Namun tidak mampu mengolah dan mengunggah video-video tersebut sebab keterbatasan laptop maupun minimnya kuota internet.

Konten media sosial diisi dengan tiga jenis muatan. Yaitu quote para ulama global, infografis dari website, dan video clip pendek. Tentu saja, konten-konten di media sosial ini bersumber dari website dan channel Youtube.

MANAJEMEN

Ada dua lini penting dalam pengelolaan media Santrijagad. Yaitu lini redaksional dan lini finansial. Lini redaksional berkaitan dengan sumber daya konten, sedangkan lini finansial berhubungan dengan sumber daya pembiayaan. Saat ini, sumber daya konten ditempati oleh para ‘relawan dakwah’, yakni; saya sendiri dan dua orang teman jaringan Komunitas Santrijagad. Sedangkan untuk lini finansial didanai dari dua sumber. Yaitu; penyisihan hasil usaha penjualan buku JagadPress, dan donasi.

Monggo bagi teman-teman yang berkenan menyokong ikhtiar dakwah media Santrijagad, entah dalam bentuk kontribusi konten, keahlian desain grafis dan editing, atau mungkin dukungan finansial, silakan hubungi nomor WA kami dengan klik: Kontak Santrijagad. Untuk donasi, bisa langsung transfer ke rekening BNI 0457591967 dan konfirmasi ke nomor tersebut. Semoga bermanfaat serta meningkatkan produktivitas dan kreativitas dakwah melalui media Santrijagad. Salam damai.

Redaktur Media Santrijagad,
Zia Ul Haq

No comments:

Post a Comment